Selasa, 23 September 2014

JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (PTIK)
( 1 )
ISSN 1979-9462
Indonesian Community on Information and
Communication Technology (IC2T)
Vol. 2 no. 2 / Desember 2009
KONTRIBUSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
DALAM PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI PENDIDIKAN
INDONESIA
Munir
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstrak
Bangsa Indonesia yang pluralistik dengan
berbagai keanekaragaman suku bangsa
(etnis), bahasa, budaya, adat istiadat, agama
dan corak kehidupan yang berbeda
berdasarkan sosio ekonomi masing-masing
daerah menuntut kontribusi teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan untuk
mengumpulkan, mengelola, menyimpan,
menyelidiki, membuktikan dan menyebarkan
informasi penting secara efektif dan efisien
agar tumbuh jiwa nasionalisme dalam suatu
bangsa. Kehadiran TIK diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam memfasilitasi
data dan fakta secara lengkap, akurat, cepat
dan mutakhir sehingga tidak memunculkan
berbagai kesalahfahaman informasi dan
komunikasi yang dapat menyentuh lunturnya
jiwa nasionalisme. Artikel ini akan menjelaskan
kontribusi TIK dalam pendidikan untuk
memfasilitasi data, fakta dan informasi di era
globalisasi pendidikan Indonesia.
Kata kunci: teknologi Informasi dan
komunikasi, pendidikan, globalisasi
pendidikan.
Pendahuluan
Penerapan dan pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam pendidikan menjadi salah satu
kebijakan Departemen Pendidikan Nasional.
Penerapan TIK di dalam pengembangan
pendidikan ke depan bukan sekedar mengikuti
trend global melainkan merupakan suatu
langkah strategis di dalam upaya
meningkatkan akses dan mutu layanan
kepada masyarakat. Secara internal
kelembagaan penerapan dan pengembangan
TIK menjadi tulang punggung sistem tata
kelola pendidikan menuju good governance
yang transparan dan akuntabel. Efisiensi akan
banyak dicapai melalui pemanfaatan TIK tanpa
harus merusak nilai-nilai kemanusiaan. Justru
sistem TIK yang dikembangkan harus mampu
mengangkat harkat dan nilai-nilai
kemanusiaan dengan terciptanya layanan
publik yang lebih bermutu dan efisien,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia
di dalam zaman global dan kompetitif ini.
TIK yang dikembangkankan di dalam
pendidkan harus menuju terwujudnya sistem
terpadu yang dapat membangun konektivitas
antar komponen yang ada dalam pendidikan
sehingga pendidikan menjadi lebih dinamis
dan lincah bergerak dalam mengadakan
komunikasi guna memperoleh dan meraih
peluang-peluang yang ada untuk
pengembangan pendidikan di Indonesia.
Sudah barang tentu semua ini harus diikuti
oleh kesiapan seluruh komponen sumber daya
manusia baik dalam cara berpikir, orientasi
perilaku, sikap dan sistem nilai yang
mendukung pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi untuk kemaslahatan manusia.
Oleh karena itu, kepada seluruh komponen
untuk segera menyiapkan diri secara konkrit
dalam memasuki sistem ini. Sistem informasi
manajemen (keuangan, SDM, aset dan
fasilitas, sistem pengajaran dan pembelajaran)
merupakan program-program yang harus
dibangun secara sinergi dalam menghadapi
globalisasi pendidikan ini.
Di era globalisasi peranan TIK menjadi
semakin penting digunakan untuk
mengungkapkan data dan fakta menjadi
sebuah informasi yang bisa dimanfaatkan.
Kontribusi TIK tidak terlepas dari suatu
tanggung jawab agar data dan fakta
pendidikan dapat dikumpulkan, dikelola,
disimpan, diteliti, dibuktikan dan disebarkan
agar masyarakat mendapatkan informasi
penting dengan benar secara efektif dan
efisien. TIK pada hakikatnya adalah alat untuk
mendapatkan nilai tambah dalam
menghasilkan suatu informasi yang cepat,
lengkap, akurat, transfaran dan mutakhir.
Salah satu manfaat yang dapat dirasakan
dalam kontribusi TIK adalah teknologi internet.
Internet sebagai media informasi telah
memberikan peluang bagi setiap orang untuk
menyampaikan data dan fakta secara terbuka
dan bertanggung jawab. Hal ini membuka
peluang baru dalam perkembangan
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (PTIK)
( 2 )
ISSN 1979-9462
Indonesian Community on Information and
Communication Technology (IC2T)
Vol. 2 no. 2 / Desember 2009
pendidikan dimana data, fakta dan informasi
dapat milik semua orang secara terbuka dan
jujur.
Pendidikan harus mampu
meningkatkan information literacy yang baik
dengan didukung oleh data dan fakta sangat
dibutuhkan untuk menghantarkan suatu
bangsa pada keutuhan kehidupan berbangsa
dan bertanah air satu. Alvin Toffler dalam
Powershift (buku ketiga dalam trilogi, selepas
Future Shock dan The Third Wave)
menggambarkan perkembangan itu sebagai
revolusi yang berlangsung dalam tiga
gelombang yaitu gelombang pertama
munculnya teknologi pertanian, gelombang
kedua munculnya teknologi industri, dan
gelombang ketiga munculnya teknologi
informasi yang mendorong tumbuhnya
telekomunikasi. Teknologi telah
mempengaruhi manusia dalam kehidupannya
sehari-hari, sehingga jika ‘gagap teknologi’
akan terlambat menguasai informasi, dan akan
tertinggal pula untuk memperoleh kesempatan
untuk maju. Informasi memiliki peran penting
dan nyata, apalagi masyarakat sekarang
sedang menuju pada era masyarakat informasi
(information society) atau masyarakat ilmu
pengetahuan (knowledge society).
Pendidikan tidak hanya menghadapi
perubahan substansi data dan fakta, lebih jauh
ditantang untuk menemukan bentuk
pendekatan, strategi dan metode
pembelajaran yang mampu menjawab
tantangan kebutuhan pendidikan pada era
globalisasi dan keterbukaan informasi.
Penelitian dan pengembangan pendidikan
dalam menemukan pendekatan, strategi dan
metode pembelajaran yang mengakar pada
kontek bangsa perlu dilakukan secara sadar
dan berkelanjutan.
Masalah
TIK dalam pendidikan untuk menumbuhkan
jiwa nasionalisme bisa dimaknai dalam tiga
paradigma, yaitu (1) ICT as a Tools atau TIK
sebagai alat-alat berupa produk teknologi yang
bisa jadi sebagai pelaku dalam pendidikan (2)
ICT as a Content atau TIK sebagai bagian
dari materi yang bisa membuat pendidikan
menjadi lengkap, akurat, cepat, transfaran dan
mutakhir. (3) ICT as program aplication atau
TIK sebagai alat bantu untuk mengumpulkan,
mengelola, menyimpan, menyelidiki,
membuktikan dan menyebarkan informasi
penting secara efektif dan efisien. Makalah ini
mengangkat permasalahan: bagaimana
kontribusi TIK dapat memfasilitasi pendidikan
di Indonesia?.
TIK dan Pendidikan
Pendidikan merupakan sumber
kemajuan bangsa yang sangat menentukan
daya saing bangsa, dengan demikian, sektor
pendidikan harus terus-menerus ditingkatkan
mutunya. Fakta saat ini menunjukkan bahwa
faktor kesenjangan pendidikan menjadi salah
satu faktor utama dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Kesenjangan mutu pendidikan
tersebut selain disebabkan karena faktor
sarana dan prasarana yang belum memadai,
sumberdaya manusia yang masih terbatas dan
juga manajemen sistem pendidikan yang
belum terpadu.
Dalam kaitannya dengan faktor
tersebut di atas, penggunaan dan pemanfaatan
TIK sebagai sarana pendidikan dan manajemen
pendidikan masih dirasakan amat rendah.
Walaupun pendidikan di Indonesia sudah
memanfaatkan TIK, terutama dalam
manajemen dan pembelajaran, tetapi masih
dalam lingkup yang terbatas. Ketertinggalannya
dalam pendayagunaan TIK merupakan isu
penting dalam kebijakan pembangunan
pendidikan Indonesia. Sebagaimana dimuat
dalam Renstra Depdiknas 2004-2009, untuk
mengejar kemajuan, perlu diperluas dan
diintensifkan pemanfaatan TIK di bidang
pendidikan, di antaranya pendayagunaan TIK
baik sebagai materi kurikulum maupun sebagai
media dalam proses pembelajaran interaktif.
Pemanfaatan TIK merupakan salah
satu solusi tepat bagi pemecahan masalah
pendidikan di Indonesia. Setidaknya
pemanfaatan TIK dalam pendidikan, akan
mengatasi masalah sebagai berikut:
§ Masalah geografis, waktu dan sosial
ekonomis Indonesia
Negara Republik Indonesia merupakan
Negara kepulauan, daerah tropis dan
pegunungan hal ini akan mempengaruhi
terhadap pengembangan infrastruktur
pendidikan sehingga dapat menyebabkan
distribusi informasi yang tidak merata.
§ Mengurangi ketertinggalan dalam
pemanfaatan TIK dalam pendidikan
dibandingkan dengan negara berkembang
dan negara maju lainnya.
§ Akselerasi pemerataan kesempatan
belajar dan peningkatan mutu pendidikan
yang sulit diatasi dengan cara-cara
konvensional
§ Peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui pengembangan dan
pendayagunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (PTIK)
( 3 )
ISSN 1979-9462
Indonesian Community on Information and
Communication Technology (IC2T)
Vol. 2 no. 2 / Desember 2009
§ TIK akan membantu kinerja pendidikan
secara terpadu sehingga akan terwujud
manajemen yang efektif dan efisien,
transparan dan akuntabel.
Kontribusi TIK (e-learning, e-edukasi,
e-manajemen dan video konfrensi)
memungkinkan jangkauan yang semakin
mudah ke berbagai tempat di penjuru dunia
tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Munir
(2004) mengatakan bahwa kemajuan teknologi
informasi dapat menghantarkan dunia maya
menjadi nyata berada di hadapan kita.
Dengan hanya termenung di depan komputer
pada tempat yang sepi nan sempit, namun
dalam kesepian dan kesempitan tersebut kita
dapat membuka cakrawala dunia yang sangat
luas (a universe exists behind the computer
screen). Dunia tidak dibatasi lagi oleh ruang
dan waktu, dari kejauhan yang beribu-ribu kilo
jauhnya kita bisa mengungkapkan perkataan,
menyampaikan senyuman dan dapat
menghulurkan sentuhan lewat tombol-tombol
yang ada dalam komputer (we can chat
without speaking, smile without grinning; hug
without touching). Dengan demikian maka
segala aktivitas ekonomi, politik, pendidikan,
kebudayaan, hiburan, pemasaran, promosi
dan surat menyurat akan lebih mudah dan
cepat. Kini telah lahir dunia cyber dalam
segala aspek kehidupan.
TIK dan Pendidikan Nasionalisme
Istilah globalisasi pendidikan yang
mejustifikasi TIK dan nasionalisme, karena
daya penggerak globalisasi adalah TIK
sementara ada kecenderungan faktor utama
nasionalisme pudar karena globalisasi. Dadan
Wildan (http://www.setneg.go.id/index.php?)
mengemukakan bahwa indikator utama
globalisasi meliputi: (i) open competition, (ii)
interdependency, dan (iii) competitiveness.
Open competition adalah kondisi persaingan
terbuka yang semakin meluas dan
menyangkut berbagai dimensi kehidupan.
Karena kompetisi itu semakin terbuka dan
meluas, dengan sendirinya tingkat
kompleksitas dari kompetisi itu akan semakin
meningkat sehingga mendorong terjadinya ciri
kedua yaitu desakan untuk semakin
meningkatnya aspek saling ketergantungan
atau interdependency antara satu pihak
dengan pihak lain. Dan untuk menghadapi
kompetisi yang semakin meluas, namun juga
bersifat saling ketergantungan itu, maka setiap
pihak dituntut untuk memiliki daya saing atau
competitiveness yang tinggi. Namun disisi lain
globalisasi melahirkan suatu kondisi ideologi
yang demokratis, perlindungan hak asasi
manusia yang semakin baik, kebebasan pers
yang terbuka, tata pemerintahan yang baik
atau good governance, serta proses ke arah
pembangunan masyarakat madani atau civil
society.
Terlepas dari semua hal tersebut di
atas persoalannya sekarang adalah
bagaimana bagaimana TIK yang digunakan
dalam pendidikan di era globalisasi pendidikan
di Indonesia dapat membangkitkan jiwa
nasionalisme. Muhamad Jafar Elly
(http://www.unisosdem.org/article_detail.php?)
mengemukakan bahwa langkah-langkah yang
harus ditempuh adalah: (i) mempercepat
pembangunan infrastruktur teknologi informasi
dan komunikasi di seluruh Indonesia. Jika
semua sudut wilayah Tanah Air ini telah
terhubung dengan fasilitas teknologi informasi
dan komunikasi, secara otomatis integritas
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
akan terjaga dan berada dalam kendali
pemerintahan. (ii) membangkitkan semangat
kemandirian bangsa melalui pengetahuan
yang bisa diperoleh dari jaringan teknologi
informasi dan komunikasi. (iii) menumbuhkan
jiwa nasionalisme dan rasa cinta kepada
Tanah Air lewat karya-karya intelektual yang
bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa
Indonesia di mata dunia. Rasa cinta ini pada
gilirannya akan menumbuhkan semangat bela
negara. Bela negara dalam hal ini tidak hanya
dilakukan ketika bangsa dalam keadaan
bahaya atau terancam, tapi juga diwujudkan di
medan kompetisi baik yang berskala nasional
maupun internasional.
Kesimpulan
Kontribusi teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) dalam pendidikan di era globalisasi
pendidikan dapat dipandang dari berbagai
aspek, namun pada dasarnya TIK dapat
memfasilitasi suatu proses dalam
mengumpulkan, mengelola, menyimpan,
menyelidiki, membuktikan dan menyebarkan
informasi penting secara efektif dan efisien
agar dengan informasi yang benar, cepat
akurat dan transfaran sehingga dunia
pendidikan di Indonesia menjadi kompetitif dan
memiliki daya saing yang kuat.
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (PTIK)
( 4 )
ISSN 1979-9462
Indonesian Community on Information and
Communication Technology (IC2T)
Vol. 2 no. 2 / Desember 2009
Daftar Pustaka
Elly, Muhamad Jafar. Kebangkitan Nasional
dalam Perspektif Teknologi Informasi
[http://www.unisosdem.org/article_detail.php?]
Gairola, Chandra Mahesh, Mall Pooja
ed.(2004), Information and Communications
Technology for Development, New Delhi:
Elsevier
Munir. 2004. E-Learning membangun sistem
pendidikan berbasis dunia maya. Mimbar
Pendidikan XXIII(3). Universitas Pendidikan
Indonesia.
Wildan, Dadan. Nasionalisme dan Jati Diri
Bangsa di Era Global
[http://www.setneg.go.id/index.php?]
Young, David “Discourses on Communication
Technologies” dalam European Journal of
Communication, (2003), London: Sage
Publications